Cara Mengembalikan File yang Terkena Virus Ransomware
Salah satu ancaman kejahatan siber yang membahayakan yaitu ransomware. Virus ini dapat mencuri informasi dan data penting milik korbannya. Apabila Anda sedang terkena serangan ransomware, maka jangan khawatir. Berikut 8 cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware.
Apa Itu Ransomware?
Ransomware adalah sebuah virus yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber (hacker) agar dapat mencuri data pribadi atau memblokir perangkat milik korbannya. Pelaku akan meminta uang tebusan agar korban bisa mendapatkan akses kembali pada data dan perangkat yang dimiliki. Permintaan tebusan tersebut biasanya muncul pada layar perangkat yang berisikan nominal uang tebusan dan cara untuk menghubungi pelaku.
Sederhananya, ransomware merupakan metode pemerasan secara digital. Namun, tidak perlu khawatir, ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan data dan infromasi yang dicuri oleh hacker.
Cara Mengembalikan File yang Terkena Virus Ransomware
Berikut berbagai cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware.
Menggunakan Fitur Windows Back-up
Cara pertama yaitu memanfaatkan fitur Windows Back-up pada perangkat Anda yang terkena ransomware. Fitur ini berfungsi untuk memulihkan data atau file yang hilang dan terhapus. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti.
- Buka opsi ‘Control Panel’ pada menu ‘Start’.
- Pilih menu ‘System and Security’.
- Cari menu ‘Backup and Restore’ lalu klik pada bagian ‘Restore files from backup’.
Gunakan Software Recovery File
Cara ini bisa menjadi alternatif apabila data tidak bisa dipulihkan karena lupa melakukan back-up otomatis. Ada banyak sekali pilihan software yang bisa digunakan untuk memulihkan file. Anda bisa mencarinya di internet. Setelah menemukan software, download dan ikuti petunjuk yang disediakan untuk mengembalikan file yang terkena serangan ransomware.
Hapus Virus Menggunakan Antivirus
Cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware selanjutnya yaitu menggunakan antivirus. Software antivirus ampuh digunakan untuk melawan virus ransomware yang menyerang laptop atau komputer. Gunakan software antivirus yang terpercaya serta dapat mengembalikan data yang dicuri oleh hacker.
Baca juga : Ransomware Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Contoh Kasus Ransomware
Cara menggunakan antivirus cukup sederhana. Anda cukup melakukan pemindaian atau scan pada semua berkas dalam perangkat. Aktifkan safe mode dan fitur deep scan agar antivirus dapat melakukan pemindaian secara menyeluruh pada perangkat.
Nonaktifkan Item yang Mencurigakan pada Start up
Komputer atau perangkat yang terkontaminasi virus biasanya memiliki sebuah item asing yang menyusup masuk pada menu start up Windows. Item ini perlu untuk segera dinonaktifkan atau dihapus agar tidak merembet ke bagian lain. Berikut cara-cara untuk menonaktifkan item mencurigakan.
- Langkah pertama yaitu mengaktifkan fitur Safe Mode pada komputer.
- Setelah itu, buka ikon ‘Search’ dan ketikkan ‘msconfig.exe’.
- Pilih tab ‘Startup’, lalu hapus tanda centang pada item yang mencurigakan. Di tampilan Windows terbaru, menu ‘Startup’ dialihkan pada Task Manager. Jadi Anda perlu membuka menu Task Manager terlebih dahulu kemudian melakukan langkah-langkah di atas.
- Setelah selesai, klik pada bagian ‘Apply’, kemudian klik ‘Ok’.
Melakukan Perbaikan pada Host File
Ransomware dapat melancarkan serangan pada beberapa bagian utama Windows. Awal mula serangan ini adalah dari host file. Maka dari itu, Anda perlu menghapus beberapa pengaturan pada menu tersebut. Berikut cara yang bisa Anda ikuti.
- Pastikan perangkat atau computer Anda berada dalam mode aman atau Safe Mode.
- Setelah itu buka ‘File Explorer’, lalu pilih ‘Local Disk (C:) > Windows > System 32 > Driverset > Chosts.
- Buka file dengan ekstensi .hosts menggunakan Notepad.
- Hapus semua baris teks yang tidak memiliki tanda pagar (#) pada bagian awalnya.
- Setelah itu, simpan file yang sidah diperbaiki.
Memunculkan Hidden Folders
Cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware yang selanjutnya yaitu memunculkan folder tersembunyi. Adanya ransomware pada suatu perangkat dapat menyembunyikan file atau folder yang susah untuk ditemukan. File tersebut biasanya bersembunyi di bagian file yang tidak diketahui atau unknown. Anda perlu memunculkan folder tersembunyi ini dengan cara sebagai berikut:
- Klik menu ‘Control Panel’.
- Ketikkan ‘File Explorer Options’ pada kolom pencarian.
- Setelah kotak dialog terbuka, pilih bagian ‘View’.
- Sesuaikan pengaturannya dengan klik pada ‘Show hidden files, folders, and drives’ yang ada pada bagian ‘Hidden files and folders’.
- Klik ‘Apply’ lalu klik ‘Ok’.
Gunakan System Restore
System Restore bisa bekerja apabila Anda pernah melakukan pengaturan restore point pada komputer atau laptop. Semua bagian Windows akan kembali seperti saat sebelum terkena serangan ransomware. Pastikan sebelumnya Anda pernah membuat restore point kemudian ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Buka menu ‘Control Panel’, lalu pilih opsi ‘Recovery’.
- Setelah itu, pilih ‘ Open Sytem Restore’, lalu ikuti petunjuk yang disediakan.
- Setelah selesai, restart atau mulai ulang perangkat Anda dan file akan kembali seperti semula.
Gunakan Stop Decryptor
Stop Decryptor merupakan sebuah software yang digunakan untuk membuka file yang sudah dienkripsi akibat serangan ransomware. Software ini mudah digunakan dan praktis untuk mengembalikan file atau data yang terkena ransomware. Download dan install Stop Decryptor pada perangkat Anda, lalu ikuti petunjuk di bawah ini:
- Buka software Stop Decryptor. Abaikan saja antivirus apabila berusaha untuk memblokir akses untuk software ini.
- Klik pada menu ‘Select Directory’, lalu pilih folder yang terkena serangan ransomware.
- Klik ‘Ok’, lalu klik lagi pada bagian ‘Decrypt’.
- Tunggu software berjalan sampai muncul notifikasi yang menunjukkan apakah file berhasil dipulihkan atau tidak.
- Apabila aplikasi ini tidak bekerja, Anda bisa beralih menggunakan software lainnya seperti Emisoft Decryptor. Cara kerjanya hampir sama dengan Stop Decryptor.
Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Serangan Ransomware
Meskipun file Anda sudah berhasil untuk dipulihkan, bukan berarti penyerangan ransomware tidak akan terulang lagi di masa yang akan datang. Ransomware dapat menyerang secara tiba-tiba terutama jika perangkat Anda tidak dilengkapi sistem keamanan yang mumpuni.
Anda tetap memerlukan langkah preventif agar perangkat terhindar dari serangan ransomware. Berikut beberapa cara yang bisa Anda ikuti untuk mengamankan perangkat Anda dari serangan siber.
Selalu Lakukan Update Pada Software pada Komputer
Software yang jarang diperbarui sangat rentan terhadap serangan ransomware. Maka dari itu, pastikan melakukan pembaruan secara rutin. Aktifkan fitur ‘Windows Update’ pada komputer atau laptop Anda agar senantiasa diperbarui.
Lakukan Scanning Antivirus Secara Rutin
Lakukan pemindaian secara berkala menggunakan antivirus. Hal ini untuk mencegah adanya file-file berbahaya sehingga bisa langsung segera diatasi.
Hindari Mengunjungi Link yang Mencurigakan
Jangan mengunjungi link yang mencurigakan. Apabila Anda menerima email spam yang berisikan tautan yang aneh, maka abaikan dan segera hapus email tersebut.
Menggunakan Firewall
Penggunaan firewall adalah langkah kunci dalam mencegah serangan ransomware. Firewall adalah penghalang pertahanan pertama dalam jaringan komputer Anda. Firewall berperan dalam mengawasi lalu lintas data yang masuk dan keluar dari jaringan Anda. Dengan konfigurasi yang tepat, firewall dapat memblokir akses yang tidak sah atau mencurigakan ke sistem Anda.
Cara ini membantu melindungi jaringan dari serangan eksternal, termasuk upaya serangan ransomware yang berusaha memasuki sistem melalui jaringan internet. Pastikan firewall Anda terkonfigurasi dengan baik dan diperbarui secara berkala untuk dapat menghadapi ancaman yang berkembang.
Pentingnya Backup
Backup atau pencadangan data adalah cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware yang paling aman, dilakukan dengan cara membuat salinan data penting Anda secara teratur, yang disimpan di tempat yang tidak terhubung secara langsung dengan jaringan utama Anda.
Tujuannya adalah agar data cadangan ini tidak dapat diakses oleh serangan ransomware jika sistem utama terinfeksi. Selain itu, pastikan data cadangan Anda lengkap dan dapat diakses dengan cepat. Dengan memiliki cadangan yang baik, Anda memiliki kemampuan untuk mengembalikan data Anda tanpa harus membayar tebusan jika terjadi serangan ransomware.
Sekian pembahasan mengenai cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware. Dengan melakukan pembaruan software, melakukan pemindaian virus secara berkala, dan berhati-hati dalam menggunakan internet dapat mengurangi risiko serangan ransomware.